JAKARTA— Banyak kesulitan yang terjadi pada umat Islam terutama di Palestina dan negara lain yang sedang berkonflik. Namun sebagai orang yang beriman, sebaiknya tidak perlu resah, karena sesuai janji Allah SWT, bahwa suatu hari nanti umat Islam akan sampai pada masa kemenangan. Janji Allah ini tertuang baik dalam firman Allah dan hadits, diantaranya, surah Muhammad ayat 7 sebagai berikut يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ "Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." Hari ini, kita melihat banyak kelompok, organisasi, negara, dan individu yang yakin dengan Allah baik dalam hidup serta dalam mencari rezeki. Keberkahan ini juga berdampak pada segala segi kehidupan umat Nya. Umat Islam harus semakin bersyukur karena kini semakin banyak yang mendapatkan posisi dalam aspek politik, media, ekonomi, dan pendidikan. Kemenangan Islam juga ada dalam firman Allah lainnya, terdapat pada surat Al-Anfal ayat 45-46 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan musuh, maka berteguh hatilah dan sebutlah nama Allah banyak-banyak berzikir dan berdoa agar kamu beruntung. Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.” Kemenangan Islam pasti akan turun. Jika kita membandingkan apa yang terjadi di hari-hari ini dan apa yang terjadi selama masa jahiliyah di abad yang lalu, kita akan tahu bahwa kemenangan sudah dekat. Cukuplah dikatakan, musuh-musuh Islam di era modern tidak pernah menghadapi mujahidin seperti itu, dan tidak terpikir oleh mereka bahwa umat Islam akan bangun dengan cara ini, dan panji pertempuran di sebagian besar pasukan Arab dan Islam tidak jelas. Janji Allah atas kemenangan juga terdapat dalam Ar-Rum ayat 47 وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلًا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِينَ أَجْرَمُوا ۖ وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ “Dan sungguh, Kami telah mengutus sebelum engkau Muhammad beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan yang cukup, lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan merupakan hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman.” Sementara dalam surat Ghafir ayat 51, Allah SWT berfirman إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ “Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi hari Kiamat.” Umat haruslah yakin bahwa orang yang membela agama Allah akan mendapatkan pertolongan dan mendapatkan anugerah kemenangan atas usahanya. Ketika umat yakin dengan datangnya kemenangan meski banyak rintangan, maka Allah akan memenuhi permintaan mereka. Termasuk melawan musuh-musuh Islam di Palestina. Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW لتقاتلن اليهود حتى يقول الشجر والحجر يا مسلم يا عبد الله، ورائي يهودي تعال فاقتله “Kiamat tidak terjadi hingga kaum muslimin memerangi Yahudi lalu kaum muslimin membunuh mereka hingga orang Yahudi bersembunyi dibalik batu dan pohon, batu atau pohon berkata, 'Hai Muslim, hai hamba Allah, ini orang Yahudi dibelakangku, kemarilah, bunuhlah dia, ' kecuali pohon gharqad, ia adalah pohon Yahudi'." HR Muslim. Sumber islamweb
Bukankahdi sana tinggal nabi Ahia! Dialah yang telah mengatakan tentang aku, bahwa aku akan menjadi raja atas bangsa ini. AYT (2018) Lalu, Yerobeam berkata kepada istrinya, "Berkemaslah sekarang dan menyamarlah supaya mereka tidak tahu bahwa kamu adalah istri Yerobeam, dan pergilah ke Silo. Lihatlah, Nabi Ahia ada di sana.
Konten ini adalah kiriman dari pembaca Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini. Palestina قال رسول الله صلعم لا تزال طائفة من أمتي على الحق ظاهرين، لعدوهم قاهرين، لا يضرهم من خالفهم، إلا ما أصابهم من اللأواء، قالوا يا رسول الله وأين هم؟ قال ببيت المقدس وأكناف بيت المقدس رواه أحمد في مسنده – “Akan ada segolongan kecil dari Umatku, yang terang membela kebenaran, bertindak tegas terhadap musuh-musuhnya, Tidak akan menggoncang mereka siapa-siapa yang membencinya. Para Sahabat bertanya; Dimana mereka Wahai Rasulullah? Rasul menjawab; Di Baitul Maqdis, dan tepi-tepi baitul Maqdis” Palestina adalah sepotong besar aqidah kita. Mengumandangkan perjuangan membebaskannya, berarti menyuarakan kesejatian Aqidah, dan keutuhan Islam kita. Di sana negeri para Nabi, yang hadir hidup, berjuang, dan wafat di tanah yang aura keberkahannya begitu kuat. Jika Berjaya Palestina, berjayalah Kaum Muslimin. Jika terhinakan Palestina, maka terhinakanlah kaum muslimin, seperti yang kita lihat hari ini. Apa perhatian Nabi Muhammad ketika Palestina masih dibawah jajahan Romawi? Sesungguhnya dalam Sirah Nabawiyah, ketika disebut perang Tabuk, perang Mu’tah dan pasukan besar pimpinan Usamah bin Zaid, kesemuanya adalah kasatuan besar masterplan besar Nabi untuk membebaskan Baitul Maqdis. Dengan kata lain, perjuangan Nabi untuk memenangkan tanah suci Palestina begitu hebat dan maksimal. Bahkan sejatinya, pasukan terakhir di kehidupan Nabi yang dipimpin Usamah bin Zaid adalah pasukan besar berisi sahabat besar menuju tujuan besar; Al-Quds! Palestina! Hari ini, pejuang Palestina sedang dalam keadaan siaga. Perbekalan keimanan dan kekuatan militer sedang dikembangkan begitu besarnya. Setelah Pejuang Brigade Izzuddin Al-Qassam memenangkan Perang Furqon, Perang Asfim Ma’kul, lalu Perang Hijar min Sijjil, saat ini mereka sedang dalam persiapan maksimal menuju Wa’dul Akhirah’, atau bisa dibilang hentakan besar-besaran melawan penjajahan Zionis Israel terhadap Palestina. Sebenarnya seperti apa Palestina di benak manusia-manusia hebat ini? Dan bagaimana Rasulullah mendeskripsikan pentingnya tanah Syam yang di sana ada Palestina, Libanon, Suriah, Yordania dan sebagian Sinai dalam hadits-hadits shahih? Hingga para pejuang tidak kehabisan ide dan tenaga, bahkan menjadi pasukan hebat yang membuat Penjajah Zionis kewalahan? Beginilah sekelumit pemahaman dari pengetahuan Palestina yang begitu banyak. *** Syam Negeri Penuh Keberkahan “Berbahagialah Syam, berbahagialah Syam, berbahagialah Syam!”, kata Nabi memulai halaqah beliau. Sahabat bertanya, “Dengan apa yang Rasul Syam berbahagia?”, lalu dengan lugas Rasul menjawab, “Para Malaikat membentangkan sayap-sayapnya di Syam”. Al-Izz bin Abdussalam berkata “Maksdunya adalah bahwa Allah dan para Malaikat memberkahi juga merahmati tanah Syam” Tanah Syam, yang hari ini terdiri dari Palestina, Suriah, Libanon dan Yordania begitu penting bagi Nabi, juga menempati posisi khusus di hadapan Allah. Itulah mengapa keberkahannya nyata. Tumbuh-tumbuhan hidup, udara yang sejuk, lembah dan bukit-bukit subur yang indah, dan letak geografis yang sangat-sangat berharga bagi mereka yang ingin memenangkan pengaruh geopolitik. Hadist dari Abdullah bin Hawwalah, bahwasanya Rasul bersabda; “Di malam Isra’, aku melihat tiang berwarna putih seperti mutiara, dibawa oleh para Malaikat. Aku bertanya, Apa yang kalian bawa?”. Para Malaikat menjawab, “Tiang Islam, Kami diperintahkan untuk meletakkannya di Syam” Al-Izz bin Abdussalam menjelaskan, “Nabi mengabarkan bahwa tiang Islam, yaitu Iman, berada di Syam ketika zaman muncul banyak fitnah. Maknanya Ketika muncul banyak fitnah pada ummat ini, penduduk Syam tetap teguh memegang Iman mereka.” Syam Negeri Mahsyar Seluruh Manusia Dari hadits Bahz bin Hakim bin Muawiyah Al-Qusyairi dari Ayahnya dari Kakeknya, berkata; “Wahai Rasulullah, kemana engkau memerintahkanku untuk bermukim?” kemudian Rasul menjawab, “Kesana”, dan tangan beliau menunjuk ke arah Syam, “Sesungguhnya kalian akan digiring menuju kesana mahsyar dalam keadaan berjalan kaki dan berkendara serta berjalan diatas wajah kalian.” Kemudian ayat Quran surat Qaaf ayat 41, menjelaskan وَاسْتَمِعْ يَوْمَ يُنَادِ الْمُنَادِ مِنْ مَكَانٍ قَرِيبٍ “Dan dengarkanlah seruan pada hari penyeru malaikat menyeru dari tempat yang dekat.” Para Mufassir menafsirkan bahwa yang dimaksud “tempat yang dekat” adalah Sakhrah, yang berada di Masjid Al-Aqsha. Dengan kata lain, Malaikat Israfil akan memanggil manusia menuju mahsyar di atas As-Sakhrah Masjid Al-Aqsha, dan Syam itu sendiri menjadi Padang Mahsyar. Al-Ahwadhi berkata, “Tempat dikumpulkannya manusia berada di sebuah tanah suci di Syam, Allah mengumpulkan seluruh jiwa di sana, maka itulah padang Mahsyar.” Syam Negeri Kecintaan Para Nabi Dalam Kitab Mu’jam Al-Buldan, termaktub bahwa Ibnu Abbas pernah berkata, “Baitul Maqdis dibangun oleh para Nabi, dijadikan tempat bermukim para Nabi, dan tidaklah satupun jengkal di Baitul Maqdis melainkan telah menjadi tempat Shalat para Nabi dan tempat berdirinya para Malaikat.” Para Nabi bergerak dan berjalan menuju Tanah Palestina, ia adalah tanah yang berkah, Negeri para Nabi, Negeri tegaknya agama Islam, dan negeri saksi peradaban dari Nabi Adam hingga hari kiamat. Syam Negeri yang Didoakan Nabi Rasulullah bersabda, “Ya Allah berkahilah Syam kami, Ya Allah berkahilah Yaman kami, Ya Allah berkahilah Najd kami….”. Al-Izz bin Abdussalam menjelaskan, “Ketika Rasulullah mendoakan keberkahan Syam, lalu baru kemudian Yaman, menunjukkan bahwa keutamaan Syam atas Yaman.” Pohon di Syam Seperti Pohon Di Surga Dari hadits Utbah bin Abdissalmi berkata, seseorang badui datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya, “Apakah di Surga ada buah?”. Lalu Rasulullah menjawab, “Betul, dan di dalamnya pula ada sebuah pohon Thuba kebahagiaan dan ia berada di Surga Firdaus.” Kemudian Si Badui bertanya lagi, “Di bumi ini adakah pohon yang menyerupainya?” Lalu Rasul menjawab, “di bumi ini tidak ada pohon seperti itu, namun apakah engkau pernah datang ke Syam?”. “Belum wahai Rasulullah”, jawab Si Badui. Maka Rasulullah berkata, “Sesungguhnya ada sebuah pohon yang mirip dengannya di Syam yang disebut Al-Jauzah, tumbuh dengan satu batang, lalu tumbuh di atasnya cabang-cabang yang banyak.” Muadzin Masjid Baitul Maqdis Didahulukan Masuk Surga Dari Jabir bahwasanya seorang lelaki datang menemui Rasulullah dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang akan pertama kali masuk ke Surga?”. “Para Nabi”, jawab Rasulullah. “Lalu siapa?”, “Para Syuhada”. “Lalu siapa?”, “Muadzin Masjid Al-Haram”. “Lalu siapa?”, “Muadzin Masjid Baitul Maqdis”. “lalu siapa?”,”Muadzin masjidku ini”. “Lalu siapa?”, “Seluruh muadzin masjid-masjid sesuai dengan kadar amalan mereka.” Dan hingga saat ini, ada sebuah sejarah besar yang mesti dibuka tabirnya. Bahwasanya Bilal bin Rabah tidak hanya mengadzani Masjid Nabawi dan Masjid Al-Haram. Ketika Umat Islam di bawah pimpinan Umar Bin Khattab membebaskan Masjid Al-Aqsha, maka Bilal bin Rab;ah menjadi Muadzin pertamanya setelah sekian lama beliau tidak mau adzan disbebabkan selalu menangis dan mengingat Nabi. Dan di hari pembebasan Tanah Al-Quds, Bilal bin Rabah adalah muadzin pertama masjid itu. Subhanallah! *** Siapa Pembebas Palestina? Dalam sebuah dialog yang diampu oleh Ustadz Azhari Suhaemi sebagai Bidang Edukasi KNRP Pusat, beliau menerangkan tentang sebuah fakta sejarah, bahwa pembebas Al-Aqsha dalam sejarah kaum Muslimin tidak pernah dilakukan oleh orang-orang di dalam Palestina. Umar bin Khattab, Khalifah pembebas Palestina, adalah bagian dari Bani Adi, orang Quraisy yang memimpin pasukan Muslimin bangsa arab membebaskan gerbang Palestina, dan beliau bukan orang Palestina. Nuruddin Zanki, inisiator pembebas Al-Quds pasca dijajah pasukan Salib, bukanlah orang Arab, melainkan keturunan Bangsa Turki, lalu mengadakan agenda jihad yang fenomenal sehingga memutus rantai kekuasaan Penjajah Salib di beberapa wilayah penting di Syam. Shalahuddin Al-Ayyubi, pembebas Al-Quds yang memenangkan Pertempuran Hattin 1187 Masehi bukanlah orang Palestina, bukan pula orang Arab. Beliau lahir di Benteng Tikrit di Iraq, keturunan Suku Kurdi. Meneruskan perjuangan Nuruddin Zanki, beliau berhasil membuka kembali gerbang Al-Quds setelah 88 tahun dibawah jajahan Pasukan Salib sejak 1099 M. Lalu, Siapakah Pembebas Palestina di masa depan nanti? Mari membahas hadits Nabi Muhammad SAW, “Kamu sekalian akan membunuh yahudi, kalian berada di timur sungai, dan mereka berada di barat sungai”. Dari hadist yang disampaikan Nabi Muhammad ini, ada sebuah fakta unik yang sangat menarik untuk ditelisik. Di mana barat sungai? Dan di mana timurnya? Seperti kita tahu, di Palestina kita mengenal sebuah wilayah besar Palestina yang disebut sebagai Dhuffah gharbiyah’ atau West Bank dalam bahasa Inggris, dan Tepi Barat’ dalam bahasa Indonesia. Wilayah itu adalah daerah yang berbatasan langsung dengan Yordania. Dan di sanalah Masjid Al-Aqsha berdiri. Yang menarik adalah penamaan tepi barat, daerah itu dinamakan Tepi barat’ karena ia berada di sebelah barat Sungai Yordan. Begitu nyata hadist yang disampaikan Rasulullah dan dikaji hari ini di dunia nyata. Lalu, dengan logika sederhana mari mengambil pemahaman dari maksud Nabi Muhammad, bahwa saat pembebasan Al-Aqsha, Zionis Israel akan bermarkas di Tepi Barat, lalu Kaum muslimin berada di timur sungai’. Memaknai timur sungai’ berarti tanah yang berada di timur sungai Yordania, jika meluaskan definisi itu, berarti segala negeri di timur Palestina adalah bisa jadi termasuknya. Seperti itulah yang dijelaskan dalam dialog edukasi itu. Jika, bangsa Arab telah membebaskannya, bangsa Turki telah membebaskannya, Bangsa Kurdi telah membebaskannya, maka saat era depan pembebasan Al-Aqsha bukan tidak mungkin adalah saat Asia memasuki eranya yang lebih perkasa, lalu negeri-negeri timurlah yang menjadi pelaku pembebasan Palestina. Karena masa kepemimpinan Allah pergilirkan, dan setiap peradaban telah mengecap keberhasilan pembebasan Palestina, maka bisa jadi kesempatan untuk membebaskan Palestina di masa depan muncul dari negeri Timur. Dan Indonesia menjadi bagian pembebasannya. Inilah sekelumit Nubuwat Nabi Muhammad tentang betapa pentingnya Palestina dan bahkan Al-Quran dan hadits nabi telah memberitakan letak-letak peristiwa penting yang akan terjadi di hari depan Palestina sebagai jantung Umat Islam sedunia. Maka tidak sangsi jika Syaikh Ahmad Ali Muqbil sebagai Ketua Dewan Ulama Palestina Yaman berkata, “Palestina adalah sepotong besar aqidah kita!” Redaktur Deasy Lyna Tsuraya Beri NilaiLoading... Mahasiswa Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir Alumni SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid Magelang Alumni Ponpes Husnul Khotimah Kuningan
Terlebihlagi, akar dari doa ini adalah bahasa Palestina, yang dikenal luas di luar sumber aslinya dan mungkin sebelum surat-surat Paulus.[7] Bauckham menulis tentang "asalnya yang sangat awal."[8] Paulus menerapkan nama ilahi (YHWH) pada Kristus melalui kurios "tanpa penjelasan atau pembenaran, yang menunjukkan bahwa pembacanya sudah akrab
Kota Yerusalem Foto Reuters/Ronen ZvulunYerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia. Menurut catatan milik Stewart Prowne yang berjudul Cities of the World Jerusalem & Bethlehem, Yerusalem sudah dihuni oleh Bangsa Kanaan sejak tahun 2500 SM. Sementara pemukiman pertama diperkirakan sudah ada sekitar 4000 tahun SM. Ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa Bangsa Kanaan merupakan keturunan Shem dan Eber, anak dari Nabi masa lalu hingga saat ini, Yerusalem berulang kali direbut, ditaklukan, dihancurkan dan dibangun kembali. Setiap jengkal tanahnya mampu bercerita dengan fasih tentang sekeping kenangan kesedihan, kebahagiaan, keimanan dan rentetan sejarah krisis kemanusiaan yang begitu bahasa ibrani, Yerusalem ditulis dengan kata Yerushalayim atau Yerushalaim yang berarti Warisan Perdamaian. Berbagai sumber juga menyebut kata Orshalem sebagai nama awal dari Yerusalem. Orshalem sendiri memiliki arti Kota berbagai kisah seputar asal muasal namanya, dapat disimpulkan bahwa kota ini merupakan sebuah wilayah yang dibangun di atas harapan akan terciptanya kedamaian dan tegaknya nilai-nilai kemanusiaan. Seharusnya Yerusalem menjadi simbol perdamaian bagi peradaban manusia di seluruh demikian, Yerusalem adalah sebuah paradoks. Di saat bersamaan, kota yang penuh keagungan itu disesaki oleh cinta dan dipenuhi oleh kebencian. Keunikan Yerusalem justru berasal dari sekat tipis yang memisahkan kedua ekspresi perasaan manusia Suci Tiga Agama SamawiMagnet Yerusalem terdapat pada arti spiritualnya. sejak dulu ia dipercaya sebagai kota suci tiga agama samawi, yaitu Islam, Kristen dan Yudaisme. Yerusalem dikultuskan oleh agama dan tradisi hingga sejarah dan teologi. Hampir di setiap sudut Kota Yerusalem dapat ditemui tempat-tempat suci dan rumah-rumah ibadah dari berbagai pemeluk umat Muslim, Yerusalem adalah uwla al qiblatayn wa thalith al haramayn yaitu awal mula kiblat sekaligus sebagai kota suci ketiga setelah Mekah dan Madinah. Di kota ini Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Mi’raj mulai dari Mekkah ke Jerusalem, lalu dilanjutkan ke Sidrat Al Muntaha. Perjalanan malam tersebut menjadi faktor yang memperkuat hubungan antara Mekkah dan Yerusalem sebagai kota suci bagi Umat Rashid Khalidi, seorang profesor Universitas Columbia menyebutkan khalifah kedua Umar bin Khattab menaklukkan Yerusalem dan merebut kembali Masjid Al-Aqsa pada tahun 638 M. Pasukan Islam masuk ke al-Quds di Jerusalem dan mengusir tentara Bizantium. Penduduk Yerusalem sepakat bahwa kota suci itu hendaknya diserahkan kepada Khalifah Umar bin Khattab. Di kala itu khalifah Islam tersebut mengeluarkan ikrar yang masyhur bagi di bawah kepemimpinan Umar bin Khattab, Yerusalem berada pada era keemasan. Perdamaian dan toleransi antar umat beragama terjalin begitu erat. Seluruh pemeluk agama yang ada di Yerusalem benar-benar bisa merasakan kebebasan beribadah sesuai dengan kepercayaan umat Kristen, Yerusalem melambangkan simbol kesucian. Meskipun lahir di Bethlehem dan tumbuh di Nazareth, namun di Yerusalem yang magis itulah Yesus hidup, berkarya, wafat dan bangkit. Yerusalem menjadi tempat di mana gereja pertama kali lahir serta tempat awal mula berkembangnya komunitas Kristen di Yerusalem terdapat jalan yang diberi nama Via Dolorosa atau Jalan Salib. Menurut kepercayaan Kristen, jalan selebar dua setengah meter tersebut menjadi saksi Yesus disalib yang kemudian dianggap sebagai simbol pengorbanan dalam menebus dosa umat manusia. Via Dolorosa menjadi salah satu destinasi wajib bagi para peziarah kristen yang berkunjung ke bagi kaum Yahudi, Yerusalem merupakan satu-satunya kota suci yang dijanjikan kepada mereka. Berdasarkan kepercayaan Yudaisme, Yerusalem merupakan kota pilihan yang dianugerahkan tuhan Yahweh yang harus terus diperjuangkan. Dalam setiap doa harian, kaum Yudaisme kerap kali menyebut Trias Kuncahyo dalam buku yang berjudul Jerusalem, Kesucian, Konflik dan Pengadilan Akhir, di dua perayaan sakral orang Yahudi yaitu Passover Seder atau Paskah Yahudi dan Yom Kippur atau Hari Pertobatan, selalu diakhiri pernyataan tahun depan di Yerussalem.”Bagi kaum Yahudi, tanah yang dijanjikan bukan hanya suatu ungkapan heroik untuk mengklaim kepemilikikan Yerusalem, namun juga mempertahankan, memelihara, dan menjamin kesakralan Jerusalem sebagai kota yang kitab Mazmur atau yang bagi sebagian kalangan Muslim dikenal dengan kitab Zabur, terdapat penggalan pujian yang begitu agung terhadap Yerusalem. “Jika aku melupakan engkau oh Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku. Jika aku tidak mengingat engkau, biarlah lidahku melekat pada langit-langit mulutku, jika aku tidak memilih Yerusalem sebagai puncak sukacitaku, jangan biarkan aku bernyanyi lagi.”Masing-masing penganut agama samawi pasti mendambakan berdoa dengan kushyuk di kawasan suci Dome of The Rock, Masjid Al Aqsha, Gereja Makam Kristus, atau Tembok Ratapan yang sekarang disebut sebagai Tembok Barat. Yerusalem pantas disebut sebagai miniatur peradaban dunia. Di setiap sudut kota, ribuan umat beragama dengan khusyuk menyembah tuhan menurut kepercayaannya dari Sekedar Konflik Antar AgamaMeski persoalan spiritual menjadi daya tarik utama permasalahan Yerusalem, namun konflik yang terjadi tidak bisa direduksi melalui perspektif konflik keimanan semata. Lebih luas dari pada itu, konflik saling rebut Yerusalem yang sudah langgeng selama ribuan tahun sudah mencederai nilai-nilai kemanusiaan, tidak perduli apapun latar belakang saling rebut kota suci justru merusak nilai-nilai kesucian kota itu sendiri. Tindakan represif polisi Israel dan perilaku provokatif negara tersebut dalam mengkhianati berbagai resolusi PBB dan Dewan Kemanan PBB telah merenggut banyak nyawa serta kebebasan beribadah masyarakat Palestina. Begitu pula rudal-rudal dari militer Palestina yang merusak rumah-rumah masyarakat sipil Israel telah mengusik ketenangan masyarakat Israel itu data yang dilansir dari jumlah penduduk Israel yang menganut kepercayaan Yudaisme sebesar 78% dari total populasi. Yang tidak banyak orang tahu adalah Islam menjadi agama nomor dua terbesar di Israel, yaitu mencapai 18% dari total Israel juga terdapat beberapa politisi muslim yang menduduki posisi strategis di dalam lingkaran pemerintahan. Jumlah pemeluk agama Islam di Israel juga kian meningkat dalam beberapa tahun di Palestina, selain umat Islam yang menjadi mayoritas hingga 85% dari total populasi, juga terdapat pengikut Yudaisme yang tidak sedikit. Selain itu juga banyak terdapat pengikut Kristen yang 50% diantaranya merupakan anggota Gereja Ortodoks juga memiliki partai besar yang menganut ideologi komunis-nasionalis bernama Popular Front for the Liberation of Palestine PFLP. Selain PFLP, juga terdapat beberapa partai berhaluan Marxis-Leninis dengan jumlah anggota lebih sedikit yang terus tumbuh serta konsisten menyuarakan perlawanan terhadap invasi tengah pusaran konflik Israel dan Palestina, kerap kali muncul pertanyaan “Yerusalem milik siapa?” Pertanyaan seperti ini akan mendapatkan jawaban beragam, tergantung kepada siapa anda bertanya dan melalui sudut pandang apa orang tersebut mengklaim bahwa legalitas internasional mereka atas Yerusalem tertuang dalam Palestine Mandate yang dirumuskan pada tahun 1922 dimana saat itu Liga Bangsa-Bangsa mengakui hubungan historis antara bangsa Yahudi dengan Palestina sebagai sebuah negara berdaulat dan merekomendasikan Palestina sebagai national home bangsa Yasser Arafat yang merupakan pentolan Palestine Liberation Organization PLO dalam suatu kesempatan menyebutkan bahwa Jerusalem merupakan milik bangsa Palestina. “Yerusalem telah dan akan tetap menjadi ibu kota Palestina, semuanya milik Palestina.” Tindakan saling klaim secara terbuka ini menjadi bukti betapa Yerusalem mengakar begitu dalam bagi kedua belah pihak yang de facto, Israel saat ini merupakan pihak yang berdaulat atas Yerusalem. Kedaulatan de facto bisa dilihat dengan penguasaan secara administratif atas Yerusalem yang ditempuh meulalui agresi militer. Sementara secara de jure, kedua belah pihak yang bertikai baik Israel dan Palestina sama-sama mencari validitas dan pembuktian di mata masyarakat internasional. Namun proses pembuktian kepemilikan tersebut tidak lantas membawa Yerusalem ke arah tahun 1995, Perdana Menteri Israel saat itu Yitzhak Rabin menyatakan bahwa Israel berdaulat penuh atas Yerusalem. Bahkan ia menambahkan jika menyerahkan Yerusalem merupakan salah satu syarat terciptanya perdamaian, maka lebih baik tidak perlu ada tertarik dengan Resolusi PBB Nomor 181 II yang diterbitkan pada tahun 1947 dengan merekomendasikan Yerusalem sebagai kota internasional. Internasionalisasi Yerusalem berarti menjadikan Yerusalem sebagai corpus separatum wilayah atau entitas yang terpisah. Jika resolusi ini terwujud, Israel dan Palestina tidak lagi berhak untuk mengklaim Yerusalem sebagai milik mereka. Yerusalem akan dikelola oleh rezim internasional di bawah Dewan Perwalian hanya berselang beberapa bulan sejak diterbitkannya resolusi tersebut, Israel malah memproklamirkan diri sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, sekaligus melanjutkan misinya dalam menganeksasi Jerusalem. Hingga saat ini, belum ada satupun resolusi ataupun perundingan yang mampu menghentikan sengketa tanah suci pergumulan dan konflik antar manusia yang tak kunjung usai, masyarakat global seolah melihat tidak ada lagi tersisa ketulusan di kota para nabi tersebut. Yang tersisa hanya perhitungan soal untung dan rugi serta menang dan manis dari perdamaian tidak akan tumbuh melalui akar semrawut kebencian. Perdamaian hanya akan terwujud jika tenggang rasa dan sikap kompromi muncul dari kedua belah pihak. Sikap pongah dan keras kepala hanya semakin menjadikan perdamaian di Yerusalem sebagai sebuah ilusi yang hanya akan terwujud jika seluruh pihak yang bertikai memiliki kehendak tulus dan baik. Seperti penggalan dalam lagu berjudul Gloria in Exelsis Deo “Et in terra pax hominibus bonae voluntatis” - dan damai di bumi bagi orang-orang yang memiliki kehendak baik!Benar kata mendiang Menachem Begin, "Perdamaian adalah keindahan hidup. Ia laksana sinar mentari. Perdamaian adalah senyum seorang anak, cinta seorang ibu, kebahagiaan seorang ayah, kebersamaan sebuah keluarga. Perdamaian adalah kemajuan peradaban manusia, kemenangan keadilan, kemenangan kebenaran. Perdamaian adalah semua itu, dan lebih dari segalanya."